Renungan Harian
Jumat, 26 Mei 2017
Menyembah adalah sikap yang harus dimiliki dan dilakukan rakyat terhadap junjungan dan rajanya. Namun dengan telah mengenal agama, manusia hanya boleh menyembah kepada Tuhan saja. Manusia tidak boleh disembah. Tetapi masih saja ada orang yang hanya mau menghormati penguasa atau seseorang yang ditakutinya. Mungkin bila diperintahkan atau karena alasan tertentu, dia akan mau menyembahnya. Karena itu sangat tidak layak bahkan dilarang untuk menyembah kepada siapa pun kecuali kepada Allah.
Nas firman Tuhan ini menyapa kita untuk menyembah hanya kepada Tuhan, Pencipta langit dan bumi serta segala isinya. Wajiblah semua kita manusia menyembah-Nya sebab kita adalah ciptaan-Nya. Menjadi pertanyaan: Bagaimana kita harus menyembah Tuhan? Menyembah Tuhan haruslah dengan segenap hati dan jiwa, pikiran dan tenaga. Kita mempercayai bahwa Dialah yang menjamin kehidupan semua makhluk ciptaan-Nya, termasuk kita.
Kita bukan asal diciptakan-Nya, tetapi ada maksud dan tujuan Allah. Paulus katakan, Tuhan turut bekerja untuk sukacita manusia (1 Korintus 1:23-31;2:1-11). Karena itu sudah seharusnya kita menyembah Allah dan menaati-Nya. Alangkah sesatnya bila ada orang yang mau menyembah atau mempersembahkan dirinya kepada seseorang karena harta atau kekuasaan. Jika hal memperoleh sesuatu yang menjadi faktor untuk mau menyembah, bukankah Tuhan telah memberi nafas kepada kita? Bukankah Dia telah memberikan segalanya? Kalau kita tahu dan percaya bagaimana Elisa menyaksikan Eli naik ke sorga (2 Raja-Raja 2:1-12), pastilah kita hanya akan menyembah Tuhan Allah.
Amin!