Renungan Harian
Kamis, 29 Desember 2016
Zakheus pemungut cukai sangat dibenci oleh orang-orang Yahudi karena pekerjaannya. Ia bekerja bagi penjajah dan mengumpulkan pajak dari rakyat. Itu dipandang rendah oleh masyarakat, walau mereka kaya dari hasil pekerjaannya. Di balik pandangan orang tersebut, ternyata Zakeus sangat ingin bertemu Yesus. Ketika Tuhan Yesus masuk ke kota Yerikho, tidak segan-segan ia memanjat
pohon ara agar dapat melihat Yesus, karena tubuhnya pendek. Nas ini adalah ucapan Tuhan Yesus kepada Zakeus di rumahnya. Yesus datang ke rumah Zakeus karena memang itulah misi-Nya, yakni menyelamatkan orang-orang berdosa.
Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?
Yehezkiel 18:23
Pertobatan adalah sesuatu yang diharapkan Tuhan Yesus dari setiap orang berdosa (Yehezkiel 18:23). Ia tidak datang ke dunia untuk memusnahkan orang berdosa melainkan untuk membawa keselamatan agar semua orang memperoleh hidup kekal (Yohanes 3:16).
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Yohanes 3:16
Bagaimanapun gelapnya masa lalu kita, jika kembali ke jalan Tuhan, la pasti akan menyambut kita. Ingatlah juga perumpamaan Tuhan Yesus tentang anak yang hilang. Meski pun anak tersebut telah mengliJabiskan apa yang diwariskan Ayahnya kepadanya, namun ia kembali walau merasa sudah tidak layak lagi disebut sebagai anak. Namun ketika ia pulang, Ayahnya berlari menyongsong kedatangannya. Seperti itulah kasih Tuhan Yesus kepada kita. Ia masih memberi waktu perkenanan bagi kita semua.
Tinggalkanlah jalan kegelapan dan kembalilah kepada-Nya. Pasti Tuhan akan menyongsong orang-orang yang kembali kepada-Nya.
Amin!