Renungan Harian
Senin, 26 Desember 2016

NATAL II
MENYAKSIKAN PERBUATAN DAN KASIH SETIA TUHAN
Yesaya 63:7-9

Mungkin kita sudah berulang kali mengikuti perayaan Natal selama bulan ini: Natal Sekolah Minggu, Pemuda, Kaum Perempuan/Ibu, Kaum Bapak, Lansia bahkan juga kumpulan Marga, rekan sekerja di Kantor, Kampung atau Parsahutaon, Alumni, dan lain-lain. Satu pertanyaan yang sangat penting kita jawab adalah: Apakah yang menjadi puncak sukacita kita pada hari Natal? Mungkin bagi seseorang yang terkesan adalah atas kemeriahannya. Bagi yang lain, keheningan acara; atau pertemuan dengan teman, dan lainnya. Tetapi nas hari ini mengajak kita untuk bersukacita karena keselamatan yang kita peroleh.

Keselamatan adalah tujuan utama kelahiran Yesus di dunia. Dia membawa keselamatan bagi orang berdosa. Oleh-Nya kita diperdamaikan dengan Allah. Natal harus kita maknai sebagai kehadiran Allah bersama dengan kita di dalam Yesus. Untuk itulah nabi Yesaya mengatakan: Aku hendak menyebut-nyebut perbuatan kasih setia Tuhan, perbuatan Tuhan yang masyhur sesuai dengan segala yang dilakukan Tuhan kepada kita. Tuhan berfirman, “Sungguh, merekalah umat-Ku, anak-anak yang tidak berlaku curang,” maka Ia menjadi Juruselamat mereka dalam segala kesesakan mereka.

Merayakan Natal adalah melakukan ibadah yang sangat mendorong hati, jiwa, semangat dan iman kita untuk selalu lebih dalam memahami perbuatan besar Allah untuk keselamatan kita. Keselamatan juga harus kita pahami bukan hanya hidup kekal di surga, tetapi juga dalam hidup sehari-hari di dunia ini. Meskipun kita mengalami cobaan dan penderitaan, kita tahu bahwa Tuhan telah menyelamatkan kita.

Sukacita akan hal itulah membuktikan bahwa Tuhan Yesus adalah keselamatan kita. Untuk itu setiap saat hidup kita semakin mendalami betapa indahnya hidup bersama dengan Tuhan. Immanuel, Allah bersama kita!

Amin!



Beritakan Kabar Baik