Renungan Harian
Minggu, 11 Desember 2016
LIHATLAH, ALLAHMU DATANG
Bangsa Israel terancam oleh bangsa-bangsa di sekitarnya, terutama Asyur yang memperluas daerah kekuasaannya. Dalam situasi itu bangsa Israel mencari jalan keluar yaitu kepada bangsa Mesir, bukan Tuhan. Situasi bangsa Israel itu digambarkan seperti gurun, padang kering, tangan yang lemah lesu, lutut yang goyah, “tawar hati” alias patah semangat. Nabi Yesaya memberikan kabar sukacita tentang pengharapan akan datangnya penolong: “Allahmu akan datang dengan pembalasan, Ia sendiri datang
menyetamatkan kamu!” (Yesaya 35:4) Di sini bangsa Israel diberi pemahaman bahwa keselamatan dan kebahagiaan datangnya dari Allah.
Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!"
Yesaya 35:4
Dalam kesusahan, setiap orang membutuhkan jalan keluar (solusi). Menjadi seorang Kristen tidak menjamin bahwa kehidupan lancar dan mudah. Dari sejarah gereja kita tahu bahwa kesulitan orang percaya tidak lebih ringan dari mereka yang tidak beriman. Pertolongan hanya ada pada Yesus yang mampu menyelamatkan dan memberikan sukacita. Andalkanlah Dia dalam pergumulan dan kesusahan hidup kita. Perubahan nyata akan terjadi, dan kita akan dikuatkan dalam menghadapi kesusahan, memiliki pengharapan bahwa hari esok pasti lebih baik, dan menjadi pemenang. Kebahagiaan menjadi milik setiap orang yang menerima Yesus, kini dan yang akan datang.
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.
Matius 28:20
Penyertaan Tuhan Yesus adalah selama-lamanya (Matius 28:20). Karena itu jangan tawar hati jika kita mengalami kesukaran. Nantikan waktu Tuhan. Pemulihan dan pertolongan-Nya pasti, dan akan dinyatakan tepat pada waktu-Nya sesuai dengan rencana-Nya (Pengkhotbah 3:11). Tuhan akan mencelikkan mata dan membuka telinga. Amin!
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Pengkhotbah 3:11