Renungan Harian
Senin, 5 Desember 2016
Hujan sangat menentukan dalam dunia pertanian. Namun kemarau berkepanjangan tanpa hujan atau hujan yang sangat tinggi bisa merusak tanam-tanaman, dan hasil pertanian sangat berkurang. Bisa saja panen pun gagal. Oleh sebab itu adalah sangat wajar bila petani bersorak-sorak dan bersukacita bila dengan adil hujan turun pada musimnya.
Siapakah yang mendatangkan hujan itu? Tuhan Allah! Dia yang selalu memberi berkat dalam keadilan kepada umatNya. Itulah sebabnya nabi Yoel mengajak bani Sion untuk bersorak-sorak dan bersukacita karena Tuhan. Lalu pujian dan syukurpun akan disampaikan kepada-Nya. Mungkin ada orang beranggapan itu hanya berlaku bagi para petani. Bagaimana dengan orang yang bukan bekerja dan hidup dalam konteks dunia pertanian? Sesungguhnya semua bidang hidup dan pekerjaan (profesi) adalah sama seperti petani yang membutuhkan pertolongan dan berkat Tuhan yang mengatur dan menentukan waktu yang tepat. (Mazmur 127:2 “… sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.”)
Bukankah dalam semua bidang pekerjaan kita membutuhkan “hujan” yakni cinta kasih Tuhan? ltulah yang menjadtkan pekerjaan kita sukses dan berhasil. Sama seperti petani, pedagang dengan para konsumen, pekerja di kantor dengan berkas-berkas yang dikerjakan, kontraktor dengan proyek-proyek, sopir angkot dengan penumpang, semuanya datang pada waktu yang tepat. Itu semua adalah pemberian Tuhan. Maka tidak ada alasan bagi semua untuk tidak bersorak-sorak dan bersukacita karena Tuhan.
Amin!