Renungan Harian
Minggu, 4 Desember 2016
BERPEGANG TEGUH KEPADA PENGHARAPAN
Manusia bisa bertahan hidup selama 40 hari tanpa makan, 4 hari tanpa minum, 4 menit tanpa bernapas. Namun seseorang tak mampu hidup bahkan selama 4 detik saja tanpa harapan. Itu sebabnya di tengah impitan dan aniaya terhadap jemaat Roma, Paulus menasihati agar setiap orang percaya bergantung kepada Allah, Sumber pengharapan, sukacita, damai sejahtera. Di tengah tekanan sekalipun, Dia sanggup memberi kekuatan dan pengharapan (Roma 15:13). Maka, yang kuat dapat menolong yang lemah dan lelah. Dengan kerukunan yang demikian, orang-orang beriman itu memuliakan Allah (ayat 1-6).
Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.
Roma 15:13
Tanpa pengharapan kita tidak akan bisa tekun dan memberikan hasil yang terbaik. Pengharapan akan menolong kita untuk bisa bersikap setia dan berkomitmen, baik bagi tempat kita bekerja atas profesi kita, atau segala sesuatu yang kita usahakan di dunia. Jika kita melihat masa depan sebagai sesuatu yang suram ataupun gelap, terangilah pandangan dengan pengharapan. Ini adalah salah satu buah dari iman yang seharusnya ada pada diri setiap orang percaya. Jika kita merasa apa yang kita kerjakan hari ini sepertinya menyita waktu secara sia-sia, berdoalah dan tanyakan kepada Tuhan di mana titik masalahnya.
Ijinkan Tuhan berkarya dalam diri kita dan hiduplah dalam pengharapan dan ketaatan. Lakukan bagian kita, dan percayalah Tuhan akan melakukan bagian-Nya. Meskipun semuanya terlihat seolah-olah menutup kemungkinan bagi kita, tetaplah pegang erat pengharapan dalam Kristus. Firman Tuhan berkata “masa depan sungguh ada, dan harapanmu tldak akan hllang.” (Amsal 23:18).
Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.
Amsal 23:18
Mengucap syukurlah atas apa yang kita miliki hari ini, dan tetaplah pegang teguh janji Tuhan bahwa ada pengharapan di dalam-Nya.
Amin!