Renungan Harian
Jumat, 29 Juli 2016
Seseorang menghajar atau menjatuhkan hukuman diakui dilakukannya karena kasih bukan karena kebenciannya. Namun orang yang dihajar/dihukum sering tidak bisa menerima tindakan itu dan malah akan meninggalkannya. Demikian juga dengan umat Tuhan, sering tidak bisa menerima hajaran dari Tuhan, lalu meningalkan Tuhan dan mengalihkan hidupnya pada kejahatan. Dengan tindakan berbuat jahat itulah umat Tuhan justru diingatkan bahwa kejahatan, kemurtadan itu juga dipakai Tuhan untuk menghajar dan menyiksa mereka.
Sikap meninggalkan Tuhan itu sendiri justru suatu tindakan yang begitu jahat dan menyedihkan. Sesungguhnya umat Tuhan tergerak hatinya untuk menghormati Tuhan dengan sikap gemetar karena kebesaran-Nya dan kembali kepadaNya (Hosea 6:1-10). Tuhan menginginkan supaya umat-Nya percaya kepada-Nya. Untuk dapat dibenarkan (Roma 9:30), harus melawan dosa (BE 247:2).
Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Ini: bahwa bangsa-bangsa lain yang tidak mengejar kebenaran, telah beroleh kebenaran, yaitu kebenaran karena iman.
Roma 9:30
Meninggalkan Allah, Sang Sumber Kehidupan, dan mencari yang lain berarti dosa, kebodohan dan menuju kehancuran. Hal itu menyakiti hati Allah. Karena itu jangan sekali-kali meninggalkan Tuhan, karena hal itu sama saja dengan meninggalkan sumber hidup sejati demi kesia-siaan yang menuju kebinasaan. Sebaliknya, pertahankan persekutuan intim dalam firman Tuhan dan doa. Ingat dan hayati senantiasa anugerah pengurbanan Kristus di salib melalui ibadah dan sakramen kudus-Nya.
Amin!