Renungan Harian
Sabtu, 23 Juli 2016
Nas ini merupakan peringatan dalam Lukas 6:20-26. Di situ ditampilkan gambaran hidup umat dengan empat sabda bahagia (Lukas 6:20-23) dan empat peringatan agar tidak celaka (Lukas 6:24-26). Seruan berbahagia ditujukan kepada mereka yang mengalami kesulitan hidup oleh karena iman dan komitmen mereka mengikut Yesus. Juga yang miskin dan lapar, yang bersedih dan dibenci, yang dicela dan dikucilkan. Mereka lapar dan haus akan firman Tuhan, sehingga Tuhan mengikutsertakan dalam perjamuan. Mereka berbahagia, sebab ada jaminan bahwa Allah ada di pihak mereka. Ada harapan yang memberi vitalitas dan daya juang untuk memaknai penderitaan yang dialami. Tentu bukan kemiskinan itu yang menyebabkan kebahagiaan.
Di sisi lain, seruan celaka disampaikan kepada mereka yang kaya dan kenyang, yang tertawa dan gemar dipuji-puji orang. Mereka merasa nyaman dengan hidupnya dan dengan apa yang mereka miliki, sehingga merasa tidak perlu lagi tergantung dengan apapun, bahkan kepada Tuhan.
Memang kekayaan sering membuat seseorang tidak peduli terhadap sesama. Di dunia, yang kayalah yang berbahagia, sementara yang miskin akan tersingkir. Akibatnya mereka akan mengalami kelaparan dan dukacita, kebalikan dari kehidupan orang kaya. Namun pada akhirnya mereka akan celaka, karena pegangan hidup dan rasa amannya di luar Tuhan. Yesus mengecam orang kaya bukan karena kekayaan itu jahat. Namun harus waspada, supaya jangan kekayaan itu yang menguasai dan mengendalikan hidup kita.
Amin!