Renungan Harian
Selasa, 19 Juli 2016

Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.
Markus 9:38-40

Dalam kehidupan bersama di tengah masyarakat, setiap individu mengalami proses yang berdampak pada emosi, pikiran dan sikap serta keputusan. Kecemburuan lahir dari suatu sistem berpikir dan perasaan yang kurang dewasa. Perceraian bisa terjadi akibat rasa cemburu. Padahal belum tentu benar seperti diprasangkakan. Kecemburuan mendatangkan kegelisahan yang merusak. Menjauhkan orang dari suasana sukacita dan bersyukur. Sama hal nya seperti murid Yesus yang mencegah orang mengusir setan atas nama Yesus karena “bukan pengikut” Yesus.

Firman Tuhan hari ini menanyai kita: Apakah di dalam diri kita ada rasa cemburu? Bila ya, datanglah kepada Yesus. Jangan lekas-lekas menuduh orang lain, apalagi pergi ke psikiater. Tetapi cobalah buka komunikasi kepada Yesus. Datanglah kepada-Nya dalam doa, dan tanyakan Yesus apa sebab kecemburuan tersebut? Lalu masuklah dalam persekutuan keluarga dan juga jemaat di gereja. Mari, rapatkan kembali hubungan dengan sesama yang berpihak pada Yesus. Karena barangsiapa di pihak Yesus, dia pasti tidak melawan Yesus. Maka di situ kita akan menjadi bagian dari sesama dengan Yesus. Jadilah keluarga Allah yang sehari-harinya merayakan kebersamaan dengan Yesus. Nikmatilah hari-hari yang dikaruniakan Tuhan bagi kita bersama Yesus.

Amin!



Beritakan Kabar Baik