Renungan Harian
Kamis, 14 Juli 2016
Pada masa Kaisar Nero, banyak tuduhan yang tidak benar dilemparkan kepada orang-orang Kristen. Akibatnya orang Kristen dikucilkan dan mengalami banyak penderitaan karena dianiaya. Sikap umat Kristen adalah membungkam semua kepicikan orang-orang yang berlaku jahat kepada mereka dengan menunjukkan perbuatan-perbuatan baik, agar musuh mereka sadar bahwa tuduhan tersebut tidak benar. Itulah kemerdekaan orang Kristen (1 Petrus 2:16), yakni kebebasan hidup sebagai hamba Allah, melakukan apa yang dikehendaki-Nya; bukan keleluasaan berbuat sekehendak sendiri.
Karena kita telah dimerdekakan dalam Kristus, tubuh kita bukan lagi milik kita, tetapi sepenuhnya milik Kristus. Kemerdekaan yang diberikan Tuhan kepada kita erat hubungannya dengan ketaatan untuk melakukan kehendak Tuhan, dan penguasaan diri sebagai buah Roh (Galatia 5:22-23). Karena itu, rasul Paulus katakan, “Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.” (1 Korintus 9:19)
Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.
1 Korintus 9:19
Mengalah untuk menang. Kita tidak perlu membalaskan yang jahat kepada orang yang berbuat jahat. Sebaliknya, dengan perbuatan baik, meski sementara orang mengatakan kita bodoh, namun ada jiwa-jiwa yang kita menangkan di dalam Tuhan.
Amin!