Renungan Harian
Senin, 11 Juli 2016

Ketika belalang mulai menghabisi tumbuh-tumbuhan di tanah, berkatalah aku: "Tuhan ALLAH, berikanlah kiranya pengampunan! Bagaimanakah Yakub dapat bertahan? Bukankah ia kecil?" Maka menyesallah TUHAN karena hal itu. "Itu tidak akan terjadi," firman TUHAN.
Amos 7:2-3

Dalam penglihatan Amos, belalang menghabisi tumbuh-tumbuhan di tanah. Akan terjadilah kelaparan yang membawa penderitaan bagi umat manusia. Tuhan akan menghukum orang Israel karena kejahatan mereka. Tuhan sangat marah bahkan tidak menghendaki ibadah mereka. Tuhan akan menghukum mereka dan mendatangkan bencana besar. Amos terpanggil untuk membela Israel, maka ia memohon kepada Allah supaya hal itu jangan terjadi. “Bagaimana mungkin Yakub dapat bertahan, bukankah ia kecil? Tidak ada yang diharapkan untuk menolong mereka!”

Atas permohonan Amos, Tuhan menyesal dan mengatakan, “Itu tidak akan terjadi!” Amos tidak melihat kepentingannya, melainkan kepentingan orang Israel. Kendati Amos tidak mereka hargai, namun ia tetap berdiri sebagai orang yang mewakili umat terhadap Allah, perantara Allah terhadap Israel.

Tuhan mengurungkan hukuman-Nya bila ada orang yang bermohon (syafaat) kepada-Nya. Hal ini mendorong kita untuk mau bermohon kepada Tuhan akan pengasihan-Nya agar hukuman itu diurungkan terhadap kita. Bahkan jika kita rasakan, betapa besarnya kasih Tuhan kepada kita, Ia tidak menghukum kita sesuai dengan kejahatan kita. Kasih Tuhan itu sangat besar. Bahkan amarah-Nya juga adalah bagian dari kasih-Nya. Tetapi la selalu menghendaki pertobatan kita.

Amin!



Beritakan Kabar Baik