Renungan Harian
Minggu, 3 Juli 2016
DIMAMPUKAN MELAKUKAN PERBUATAN BAIK BAGI SEMUA ORANG
Untuk mendapatkan sebungkus nasi, seorang penyapu jalan harus melakukan pekerjaan dua kali lebih lama. Melihat hal itu, ada seorang tua yang merasa iba memberikan sebuah apel setiap hari kepadanya. Setelah beberapa tahun, orang tua itu kedatangan tamu membawa beberapa keranjang apel. Ia adalah penyapu jalan yang selalu diberi apel olehnya dulu. Kini dia telah memiliki kebun apel sendiri. Betapa terkejutnya orang tua tersebut. Ternyata setiap biji apel yang ia berikan kepadanya dulu ditanamnya. Sebutir apel telah menjadi berkat.
Sebuah kebaikan kecil yang kita tabur saat ini, akan menjadi berkat besar bagi kehidupan kita ke depannya. Sekalipun terkadang perbuatan baik kita diabaikan orang lain, namun Tuhan melihat-Nya dan Dia yang akan memberkati kita. Berbuat baik itu seperti orang menabur benih. Memang tidak langsung menuai. Semua ada waktunya. Karena Allah baik kepada kita, kita pun harus berbuat baik kepada orang.
Marilah kita senantiasa melakukan hal yang baik dan berguna bagi semua orang. Maka hidup ini akan menjadi lebih baik dan indah. Jangan menunda untuk berbuat baik. Sekiranya pun tiap hari dunia kehilangan orang yang melakukan perbuatan baik, namun ini saatnya kita menunjukkan kepada dunia bahwa kita berbeda.
TUHAN kita sangat baik. Sebagai anak-Nya, sebagaimana TUHAN itu, kita pun harus berbuat baik. Tujuannya sederhana, supaya dunia percaya bahwa oleh Yesus kita telah menjadi Anak Allah. Kebaikan yang kita lakukan dengan tulus dapat menuntun seseorang kepada Yesus dan berbuah.
Amin!