Renungan Harian
Sabtu, 2 Juli 2016
Kita menyaksikan banyak kejadian yang tidak masuk akal, bahkan di luar batas kemanusiaan. Ada pembunuhan, mutilasi, perampokan sadis, penembakan, terorisme maupun pembantaian. Ada anak durhaka, orangtua yang menelantarkan anaknya, korupsi, dan kekejian lainnya.
Kita amat bersyukur, sebab Tuhan telah memindahkan kita dari dunia yang kelam masuk ke dalam Kerajaan-Nya. Inilah kedalaman kasih Allah. Kita tidak saja dikeluarkan dari dunia yang kelam dan gelap, tetapi sekaligus ditempatkan di dalam Kerajaan-Nya. Bukan lagi dalam dunia yang kelam. Tuhan telah memindahkan kita dari kuasa kegelapan ke dalam Kerajaan-Nya, oleh kasih dan pengampunan-Nya.
Inilah eksistensi baru kita di dalam Kristus. Dia bertakhta sebagai Raja dalam hati dan pikiran kita. Kepada-Nyalah kita taat dan mengabdi. Dalam keadaan baik atau tidak, senang atau susah, lancar atau penuh tantangan, kita akan tetap setia melayani-Nya. Kehendak dan jalan-Nya menjadi acuan bagi sikap hidup dan perilaku kita. Demikianlah kita menempatkan Kristus menjadi yang terutama di atas segala-galanya. Bukan uang, ketenaran, kuasa, atasan, teman atau kesenangan lainnya.
Bila Kristus menjadi yang terutama dalam hidup kita, orang-orang di sekitar kitapun akan turut merasakan sukacita. Karena sikap, perkataan dan perbuatan kita senantiasa berpadanan dengan kehendak-Nya. Mari, jadikan Kristus yang terutama dalam hidup kita.
Amin!