Renungan Harian
Rabu, 29 Juni 2016
Ada dua keadaan yang dapat menyebabkan seseorang cenderung tergoda tidak berpegang pada firman Tuhan, yakni: kesusahan dan kemakmuran. Kesusahan dapat membuat seseorang putus asa dan meragukan pemeliharaan Tuhan. Kemakmuran membuat seseorang lupa diri dan merasa tidak lagi membutuhkan Tuhan. Hal ini terjadi pada bangsa Israel. Mereka sering mernberontak kepada Allah ketika dalam kesusahan di padang gurun selama 40 tahun.
Pengharapan yang dijanjikan Tuhan pasti terjadi asal sungguh-sungguh diimani dan taat kepada Tuhan yang menurunkan berkat. Dalam perjalanan hidup ini kita sering terbelenggu dalam kesusahan. Padahal sebenarnya Tuhan sudah memberikan pembebasan kepada kita, seperti Matius 11:28 “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Begitu juga pada saat kita kekurangan makanan, kita diajar berdoa “berikanlah kami pada hari ini makanan kami secukupnya.” Kalau ini diimani, pasti diberikan.
dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah
Efesus 6:17
Pengharapan seperti nas hari ini merupakan perlengkapan rohani kita melawan si Iblis yang disebut dalam Efesus 6:17 , yaitu “ketopong keselamatan,” atau 1 Tesalonika 5:8 “ketopong pengharapan” yang melindungi pikiran kita dari pencobaan iblis.
Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.
1 Tesalonika 5:8
Yesus sendiri memakai “ketopong” pengharapan. Saat sedang lapar Yesus dicobai Iblis soal makanan. Tetapi Yesus berkata, “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
Amin!