Renungan Harian
Minggu, 26 Juni 2016
KEBAHAGIAAN SEMPURNA DALAM TUHAN
Ada berbagai alasan seseorang berbahagia atau bersukacita. Ada yang bersukacita saat memiliki uang banyak. Ketika lulus ujian atau diwisuda. Ketika dianugerahi anak, parumaen/hela (mantu), cucu dan sebagainya. Seseorang yang menderita sakit akan bersukacita ketika dokter menyatakan bahwa ia sudah sembuh dan boleh pulang dari rumah sakit. Seorang petani bersukacita tatkala musim panen yang ditunggu-tunggu tiba, sehingga rasanya semua kerja keras yang dilakukan terbayar lunas.
Namun perlu kita sadari bahwa sukacita yang kita peroleh di dunia ini bisa berubah. Sukacita yang melimpah dan yang tak akan berubah oleh waktu dan kondisi hanya akan kita temukan di dalam Tuhan. Bagi pemazmur hanya ada satu sumber sukacita, kebahagiaan, perlindungan dan keselamatan, yakni Tuhan. Di hadapan-Nya. “ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Nya ada nikmat senantiasa” (Mazmur 16:11).
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.
Mazmur 16:11
Sukacita sejati hanya ada di dalam Tuhan. Jiwa kita bersorak-sorak memuji Tuhan, dan tubuh kita diam dengan tenteram (Mazmur 16:9). Tuhan mampu mengubah segala keadaan untuk melepaskan kita dari jurang kebinasaan (Mazmur 16:10), menganugerahkan keselamatan dan hidup yang kekal.
Ketika kita sedang dalam masalah, sakit, banyak utang, bangkrut dan sebagainya, mungkin kita berkata: “Bagaimana bisa berbahagia?” Kristus adalah sumber sukacita kita yang sejati. Dia selalu menyertai kita. Apapun yang terjadi dalam hidup kita, baiklah selalu mengingat janji-Nya: “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” Matius 28:20
Amin!