Renungan Harian
Jumat, 24 Juni 2016

Karena TUHAN jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
Mazmur 34:3

Terkadang kita mendengar jika terjadi musibah menimpa seseorang dengan tidak segan-segan menuduh Tuhan tidak adil. Tetapi dalam hal keberuntungan dan hal-hal yang menyenangkan hati jarang menyebutkan jasa orang lain atau karena kemurahan kasih Tuhan.

Pada nas ini pemazmur mengaku Tuhan membuat jiwanya bermegah. Sumber sukacitanya adalah Tuhan sendiri sehingga jiwanya dapat merasa bangga punya Tuhan yang memampukannya bersukacita atau bersemangat. Tidak seperti kebanyakan orang saat ini, jiwanya bersukacita karena ada sesuatu materi atau hal berharga yang dimilikinya. Dia senang karena memiliki materi yang konkrit, riil, bukan abstrak.

Pemberian Tuhan itu (kasih, sukacita) walau tidak bisa disentuh, tidak nyata, namun bisa Tuhan jadikan jadi riil, nyata. Sama seperti pengakuan Nehemia, “Sukacita karena Tuhan itulah perlidunganmu (kekuatan).” Kalau kita ditanya karena siapakah jiwa kita bermegah? Hal-hal positif: bersukacita, berhasil, sehat, kuat, pintar, dll. Atau hal-hal yang negatif? Sakit, rugi, tidak beruntung, dsb. Tetapi tetaplah yakin, Dia berpihak kepada kita (Ayub 19:1-22).

Jika kita sadar Dia yang melukai, tentu kita juga sadar Dia sanggup menyembuhkan. Semuanya baik positif atau negatif, adalah senantiasa dipersatukan dalam Kristus (Efesus 2:11-22). Senantiasalah menyerahkan jiwa, bergantung kepada Tuhan. Sebab kemuliaan Tuhan tidak berkhianat (BE 356:1). Bermegahlah bukan karena materi yang diperoleh, namun karena kita sudah menjadi milik Tuhan.

Amin!



Beritakan Kabar Baik