Renungan Harian
Jumat, 17 Juni 2016
Banyak orang mencari mimpi dan memberitahukannya untuk ditafsirkan dan dihubungkan dengan undian. Memang ada yang berhasil lalu tergoda mengulanginya lagi dan menjadi kebiasaan bahkan kecanduan yang terus-menerus dilakukan.
Nabi Yeremia menceritakan mimpinya untuk mengingatkan umat-Nya agar hidup tidak seperti jerami yang harus dimusnahkan. Sebaliknya supaya hidup seperti gandum yang menghasilkan. Khotbah yang enak didengar telinga namun tidak berdasarkan firman Tuhan diibaratkan seperti jerami. Itulah yang sekarang disukai banyak jemaat. Tetapi khotbah yang berdasarkan firman Tuhan, seperti api dan palu (Yeremia 23:29). Itu seperti gandum, namun tidak dirindukan jemaat. Demikianlah dimintakan kepada kita, supaya dasar hidup kita jangan seperti jerami, melainkan seperti batu karang yang teguh (BE 425:1), kita senantiasa bersekutu dengan Tuhan.
Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?
Yeremia 23:29
Tuhan telah melepaskan umat Israel dari perbudakan dunia ini. Karena itu raja Hiskia mengumumkan supaya seluruh umat Israel datang ke Bait Allah mhayakan paskah (2 Tawarikh 30:1-12). Jika persekutuan itu hidup, tentu iman percaya akan tetap hangat dan akan menerima Roh yang dijanjikan (Galatia 3:10-14). Bila mimpi masih dipakai Tuhan untuk mengingatkan kita, janganlah menjadikannya seperti jerami yang akan dibinasakan Tuhan. Janganlah jadikan mimpi yang membuat kita semakin jauh dari kasih karunia Tuhan.
Amin!