Renungan Harian
Kamis, 16 Juni 2016
Setiap kita boleh memiliki pemikiran atau pendapat pribadi yang berbeda namun bukan berarti kita harus bermusuhan satu dengan yang lain. Perbedaan di antara kita hendaklah seperti nada-nada pada musik, meski berbeda namun terangkai dengan baik dan harmonis.
Persekutuan gereja hendaklah seperti yang dikatakan firman Tuhan ini. Sehati sepikir artinya kita memiliki hubungan yang dekat dan baik antara satu dengan yang lain, jauh dari iri dan dengki. Sebagai tubuh Kristus kita memiliki kasih persaudaraan, kesamaan hati dan pikiran ketika bersama, tunduk di bawah otoritas firman Allah. Bukan kesamaan yang dipaksakan. Kita bersukacita ketika yang lain bersukacita. Sebaliknya ketika yang lain berdukacita kitapun ikut merasakannya.
Nas ini berisi nasehat yang mungkin bagi sebagian orang sangat sulit untuk dipraktekkan. Kita dituntun agar mempraktekkan kehidupan Kristen yang sejati, di mana persekutuan dibangun di dalam kasih. Kita diingatkan agar tidak memikirkan perkara-perkara yang tinggi. Artinya, jangan kita menganggap diri lebih pandai, lebih hebat atau lebih pintar dari yang lain.
Misalnya, seseorang merasa nyaman ketika ia dianggap paling hebat di dalam kelompoknya. Kita harus hindari kelompok-kelompok dan perpecahan dalam kehidupan gereja. Karena itu kita harus menyesuaikan diri dalam perbedaan yang ada, menghindari kesombongan dan eksklusivisme kelompok. Kita harus menjadi teladan dan berkat bagi orang lain.
Amin!