Renungan Harian
Rabu, 1 Juni 2016
Kitab Yehezkiel berisi perkataan nabi (dan juga imam) Yehezkiel yang turut dibawa ke dalam pembuangan Babel abad ke-6 SM. Yehezkiel 20 ini berisi firman TUHAN yang diterima oleh Yehezkiel mengenai kasih dan hukuman Allah dalam sejarah Israel. Pasal ini menyatakan keprihatinan Yehezkiel atas kesinambungan penyembahan berhala dan kegagalan moral Israel karena belum meninggalkan penyembahan berhala.
Yehezkiel mengingatkan kembali bagaimana Allah yang dengan sumpah telah membebaskan mereka dari perbudakan Mesir dan telah membawa ke tanah yang berlimpah susu dan madu. Kepada mereka, saat di padang gurun, Allah telah memberikan ketetapan dan peraturan-peraturan-Nya sebagai janji Allah akan menjamin hidup mereka, seperti firman yang tertulis di ayat renungan hari ini. Tetapi mereka melanggar dan tidak menaatinya. Mereka melupakan kebaikan dan kasih Allah, sehingga mereka kembali dibuang Allah ke Babel. Melalui Yehezkiel 20 ini mereka diingatkan kembali akan kasih Tuhan kepada nenek moyang mereka, sehingga mereka juga yakin akan dibebaskan oleh kasih setia Tuhan.
Kita juga diingatkan untuk tidak melupakan kasih Tuhan yang menolong kita pada masa lalu supaya kesakitan yang lebih berat dari masa lalu jangan kembali menimpa kita. George Santayana menulis dalam The Life of Reason: “Those who forget the past are doomed to repeat it.” (Orang Yang melupakan masa lalu mendaulatnya terulang kembali.) Jangan sampai kita melupakan kebaikan Tuhan masa lalu yang membebaskan dan memberikan kita aturan supaya kita tidak terulang jatuh pada kesusahan. Amin!