Renungan Harian
Selasa, 31 Mei 2016
Mengasihi adalah perintah Tuhan Yesus. Sebuah perintah bukan pilihan. Perintah adalah perintah. Perintah Tuhan bukanlah perintah manusia. Perintah tidak dapat ditawar, apalagi ditolak. Dalam perintah Tuhan ada janji dan jaminan, bahwa Tuhan sendiri senantiasa menyertai “sampai kepada akhir zaman” (Matius 28:20). Artinya, tidak terbatas waktu maupun tempat. Bukan hanya pada saat-saat dan tempat tertentu saja.
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.
Matius 28:20
Tidak sesaat pun Tuhan Yesus membiarkan atau meninggalkan kita yang melakukan perintah-Nya. Lebih dari perintah manusia, Tuhan Yesus bukan sekedar hanya memberikan perintah sebagai kata-kata, sebab Dia sendiri terus-menerus melakukan apa yang diperintah kanNya. Bahkan diri-Nya sendiri adalah Perintah itu.
Perintah-Nya adalah: MENGASIHI. Yesus adalah SANG KASIH. Kasih adalah diri pribadi Yesus yang menyelamatkan siapa saja. Barangsiapa mengasihi, dia senantiasa ada di dalam dan bersama-sama dengan Yesus. Dia terus-menerus berada bersama dan mengalami serta menyatakan diri Yesus. Kasih Yesus mendamaikan semua isi dunia. Perintah-Nya untuk mengasihi adalah supaya damai terjadi dan menjadi kenyataan bagi siapa saja, termasuk orang yang belum menerima bahkan yang masih memusuhi-Nya sekali pun.
Yesus mau supaya dunia ini penuh damai dan hidup semua orang diberkati. Karena itu siapa saja yang ingin hidup dan diberkati, terimalah Yesus. Maka damai dan berkat serta sukacita surgawi akan kita miliki, bahkan hidup yang kekal di sorga bersama-Nya selama-lamanya. Menolak perintah-Nya? BINASA. Itu pasti!
Amin!