Renungan Harian
Senin, 30 Mei 2016
Musa mengaku tidak mampu menghadap Firaun dan membebaskan Israel dari perbudakan Mesir. Untuk meneguhkan hatinya, Tuhan berfirman: “Bukankah Aku menyertai engkau? lnilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: Apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini.”
Tanda itu baru nyata setelah mereka keluar dari Mesir? Benar, itu adalah tanda sesudah mereka berhasil keluar. Walau sebelumnya juga telah banyak tanda yang diperbuat Allah agar Firaun mengijinkan bangsa Israel keluar dari Mesir. Misalnya: tongkat menjadi ular, air menjadi darah, dan terakhir semua anak sulung Mesir mati.
Umat Israel terus melakukan ibadah setelah mereka tinggal di tanah Kanaan, meskipun di dalam ibadah mereka sering terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Bahkan Tuhan Allah pernah tidak menghargai ibadah mereka (lihat kitab Nabi Amos). Tanda yang dilakukan dengan ibadah adalah tanda setiap saat dan sepanjang masa. Sebab umat Tuhan tidak akan pernah berhenti beribadah. Dengan demikian kita sebagai umat Allah adalah umat yang terus melakukan ibadah sebagai tanda penyertaan Tuhan selama kita hidup di dunia.
Hidup beribadah adalah tanda bagi kehidupan orang-orang percaya. Karena itu semboyan kita adalah: Tiada hari tanpa ibadah. Beribadah bukan hanya pada saat-saat tertentu, misalnya: Hari Natal dan Jumat Agung. Namun ada juga orang yang hanya terdaftar saja di Gereja sebagai anggota jemaat, supaya punya hak untuk dimakamkan dengan liturgi gereja. Dia tidak hadir dalam ibadah. Tandanya Tuhan menyertai kita adalah beribadah!
Amin!