Renungan Harian
Senin, 23 Mei 2016
Nats ini adalah penekanan hukum taurat kelima, perintah supaya hormat kepada orangtua dan takut akan Tuhan. Upah yang dijanjikan atas hal itu adalah umur lanjut. Tetapi tidak dapat serta-merta kita katakan bahwa mereka yang meninggal dalam usia muda karena mereka tidak hormat kepada orang tua.
Di beberapa negara, semua orang melaksanakan hukum hormat kepada orangtua. Di bis atau kereta api, orang yang lebih muda akan berdiri dan mempersilakan orangtua untuk duduk. Namun cukup disayangkan, bila hal itu hanya berlaku di hadapan umum, sementara di tengah keluarga sangat sering terjadi konflik. Orang muda kurang hormat kepada orangtua, bahkan menganggap mereka tidak harus didengar lagi. Bukankah banyak orangtua yang menangis karena perilaku anak-anak mereka? Di mana tidak ada rasa hormat anak kepada orangtuanya. Orangtua sering dihujat dan dimarahi karena tidak dapat memenuhi permintaannya.
Bangun berdiri di hadapan orang ubanan bukan dimaksudkan hanya ketika di bis mempersilakan mereka duduk atau di kereta api, atau di acara pesta. Martin Luther dalam penjelasannya terhadap hukum Taurat kelima mengatakan bahwa hormat kepada orangtua adalah tidak menimbulkan amarah, bahkan harus berbuat yang terbaik untuk mengambil hati mereka. Semuanya ini harus kita lakukan untuk menyatakan rasa takut kita kepada Allah. Menghormati orangtua adalah semasa hidup mereka bukan sesudah matinya.
Amin!