Renungan Harian
Sabtu, 14 Mei 2016
Firman ini merupakan nasihat agar kita hidup kudus. Dalam bahasa Ibrani “kudus” (Qadosy = cut off) arti nya: diasingkan dan dikhususkan Tuhan dari komunitas lain. Hidup kudus berkaitan dengan rumah-tangga untuk menjauhi dan menjaga diri dari berbagai percabulan dan hubungan seksual yang tidak bermoral dan menyimpang, terutama seks di luar pernikahan.
Seksualitas adalah bukti kasih dan karunia Allah bagi kita. Kasih itu mengikat pria dan wanita dalam ikatan kasih seumur hidup. Bila disalahgunakan, dia akan menimbulkan rasa sakit dan penderitaan seumur hidup, apalagi bila dijadikan sebagai sarana mengeksploitasi orang lain demi memuaskan hawa nafsunya.
Seks itu sangat indah bila dilakoni dengan benar, namun sangat merusak bila disalahgunakan. Maka segala bentuk percabulan dan kecemaran harus dijauhi. Orang-orang yang tidak mengenal Allah melakukan perselingkuhan, perzinahan, pemerkosaan, pornografi, perkataan dan perbuatan tidak senonoh, dan hal lainnya.
Hidup keluarga Kristen haruslah seorang suami dari seorang isteri atau seorang isteri dari seorang suami. Mereka hidup kudus dengan saling menghormati, bukan dalam keinginan hawa nafsu. Mereka harus memperlakukan keluarga sebagai saudara tanpa pernah memperdayakannya. Inilah ciri khas hidup orang Kristen. Mereka harus memiliki kendali hidup seksual. Ketidakmampuan mengendalikannya merupakan salah satu sumber malapetaka keretakan rumah tangga.
Marilah kita melakukan hidup yang kudus, demi kemuliaan Al lah dan menjadi berkat bagi sesama.
Amin!