Renungan Harian
Jumat, 29 April 2016

Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman
2 Timotius 1:9

Ada kebiasaan memilih seseorang lebih berdasarkan keahlian dan yang tampak kelihatan, atau jasa dan perbuatan. Orang sering lebih memakai “kacamata” fisik.

Rasul Paulus mengingatkan dirinya sebagai hamba Tuhan yang telah dipilih Tuhan, jauh sebelum permulaan zaman. Pemilihan dan panggilan Tuhan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya di dalam Yesus Kristus, bukan karena dirinya dari silsilah Yunani atau Yahudi (Kisah Para Rasul 16:1-8) dan bukan karena perbuatannya.

Apabila keselamatan itu sudah kita terima, ketahuilah bahwa semata-mata hanya kasih karunia-Nyalah kita dipilih dan dipanggil dalam keselamatan kita. Bukan seperti keyakinan orang lain: karena pahala, kebajikan, amal, jasa, dan lain sebagainya. Sekiranya keselamatan itu berdasarkan perbuatan, kebajikan, amal, barangkali hanya orang yang mampulah yang selamat, hanya orang yang berada. Orang yang tidak mampu, yang tidak punya apa-apa tidak memperoleh kesempatan selamat.

Seperti orang menaruh batu di umban, demikianlah orang yang memberi hormat kepada orang bebal.
Amsal 26:8

Syukurlah, Tuhan telah bertindak adil dan benar. Keselamatan itu karena kasih karunia-Nya. Untuk itu kita patut mengatakan, “Hai jiwaku, pujilah Dia!” (BE 1:4). Jauhlah kiranya dari kita melakukan tindakan memuji orang bebal (Amsal 26:8). Katakanlah, “Keselamatanku bukan karena kebaikanku memberi persembahan, perpuluhan, tetapi karena kebaikan dan kasih karunia Tuhan!”

Amin!



Beritakan Kabar Baik