Renungan Harian
Minggu, 24 April 2016
PERTOBATAN MEMBAWA MANUSIA KEPADA KEHIDUPAN
Kabar tentang pertobatan dan pemberitaan Injil kepada bangsa non Yahudi (orang tak bersunat) oleh Petrus, terdengar oleh rasul-rasul lain dan orang Kristen Yahudi di Yerusalem. Sebagai orang yang menganggap dirinya umat pilihan Allah, mereka tidak bisa mengerti bagaimana firman Allah juga sampai kepada bangsa lain terlebih orang tak bersunat. Hal itu membuat golongan yang bersunat berselisih dengan Petrus.
Bagi mereka, bangsa Yahudi, keselamatan adalah hanya milik mereka. Mereka mempertanyakan bagaimana Petrus dapat masuk ke rumah mereka dan makan bersama yang sebenarnya tidak boleh dilakukan orang-orang Yahudi. Lalu Petrus menceritakan penglihatan yang sudah dialaminya di Yope (Kisah Para Rasul 10:10-20), agar ia pergi ke tempat orang kafir untuk menyampaikan Kabar Keselamatan. Untuk memenuhi penglihatan itulah Petrus datang ke rumah Kornelius dan membaptis seisi rumahnya. Peristiwa itu menyadarkan Petrus tentang kasih Allah yang sesungguhnya dan berkata “Sesungguhnya aku telah mengerti bahwa Allah tidak membedakan orang” (Kisah Para Rasul 10:34). Firman ini mengajarkan kepada kita supaya bisa hidup berdampingan dengan orang lain.
Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.
Kisah Para Rasul 10:34
Injil tidak terbatas kepada satu kelompok saja, tapi bersifat terbuka dan universal. Keselamatan yang dibawa Yesus Kristus, adalah untuk semua orang. Kalau selama ini kita masih membedakan orang, marilah bertobat. Kita juga dahulu adalah orang asing yang tidak mengenal keselamatan, tetapi setelah mengenaiNya, janganlah membatasi pekerjaan Allah hanya pada diri kita dengan segala adat istiadat kita, kelompok kita, suku kita, tetapi “Pergilah!” sebagaimana Amanat Agung Tuhan kita Yesus Kristus.
Keselamatan bukan hanya bagi orang-orang tertentu saja, melainkan untuk semua yang mau dipanggil dan percaya.
Amin!