Renungan Harian
Jumat, 22 April 2016
Kita sering kagum atas karya yang ditampilkan seseorang, tetapi yang dipuji adalah oknum atau individunya. Sebenarnya hasil karya itu hanya dengan mengubah bentuk yang sudah ada. Hari ini kita diingatkan nabi Yesaya bahwa Tuhanlah yang menjadikan (menciptakan) dari yang tidak ada menjadi ada. Tangan Tuhan yang membentuk dan Dialah yang memerintahkannya. Bila ada orang yang tidak mengakui karya tangan Tuhan itu, jangan-jangan itu bentuk penyangkalan kepada Tuhan dan sudah lari dari hadapanNya. Apabila orang sudah lari dari Tuhan tentu nasibnya akan celaka (Daniel 7:13-14), sebab Tuhanlah yang memerintah sebagai raja (Wahyu 11:15). Sebaliknya bagi mereka yang percaya karya-Nya, yang mengakui Tuhan itu Mahabaik, tentu mereka akan senantiasa dijagai. Anugerah-Nya tidak henti-hentinya (BE 218:2).
Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."
Wahyu 11:15
Jika kita melihat berbagai karya yang dihasilkan oleh orang percaya, sesungguhnya kita juga ikut menyaksikan ciptaan dan karya Tuhan. Sebab karena Tuhanlah maka semuanya terjadi seperti itu.
Dari dulu sampai sekarang, secara langsung atau tidak, sering orang mengungkapkan, semuanya itu adalah karena dirinya sendiri. Bukan lagi Tuhan yang diagungkan, dan sangat sulit mengaku “Semuanya itu karena Tuhan dan untuk kemuliaan-Nya.”
Marilah kita belajar, didorong oleh iman percaya, untuk mengaku bahwa apapun keberhasilan yang kita lakukan, semuanya itu adalah karya tangan Tuhan. Jangan katakan, “Semuanya karena diriku!”
Amin.