Renungan Harian
Sabtu, 16 April 2016

Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"
Markus 10:47-48

Pantang Menyerah! Itulah seruan firman ini kepada kita hari ini. Tatkala Yesus bersama para murid-Nya keluar dari Yerikho, orang banyak berbondong-bondong mengikuti-Nya. Di tengah perjalanan yang ramai itu, seorang pengemis buta, Bartimeus (anak Timeus), sedang duduk di pinggir jalan. Namun dia memiliki mata hati yang terbuka sehingga mampu merasakan kuasa Yesus. Dia percaya akan apa yang dia dengar tentang Yesus, bahwa Yesus berkuasa menciptakan bola mata yang baru baginya. Tentu dia belum pernah melihat bukti mujzat Yesus, namun ia percaya bahwa Yesus juga dapat memberinya mata untuk melihat.

Ketika ia mendengar Yesus sedang berjalan, dia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Pejalan yang berbondong-bondong tidak membuatnya surut. Suara keras dari keramaian tidak menyurutkan semangatnya berseru. Dia yakin, di tengah hiruk-pikuk keramaian pun Yesus pasti dapat mendengar seruannya. Maka ia tidak menyia-nyiakan kedatangan Yesus untuk beroleh anugerah-Nya. Namun orang banyak menegornya supaya diam. Tetapi justru Bartimeus berteriak semakin keras menyerukan,“Anak Daud, kasihanilah aku!” Usahanya tidak sia-sia. Akhirnya dia beroleh berkat kesembuhan dari Yesus.

Tantangan tidak boleh membuat kita menyerah. Semakin besar tantangan hidup, kita harus semakin kuat berseru kepada Yesus. Hiruk-pikuk keramaian zaman tidak berkuasa menghalangi Yesus untuk mendengar doa dan seruan kita. Bersama Tuhan: Pantang menyerah.

Amin!



Beritakan Kabar Baik