Renungan Harian
Jumat, 11 Maret 2016

Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.
2 Korintus 4:6

Barangkali kita pernah berhenti meneruskan suatu tugas karena kita melihat ada suatu hal yang tidak kita inginkan. Paulus dalam ayat ini disebutkan tidak tawar hati meski mengalami banyak rintangan dalam pelayanan karena ia sadar bahwa pelayanan pemberitaan Kristus begitu mulia.

Menjadi pelayan Injil merupakan kehormatan yang berasal dari kemurahan Allah semata. Dia bersungguh-sungguh agar Injil dapat diberitakan dengan cara yang membuat pendengarnya dapat memahami dengan benar. Paulus menegaskan bahwa penolakan terhadap Injil adalah fakta bahwa hati orang digelapkan oleh dosa, kuasa kejahatan dan daya tarik dunia. Mereka yang termasuk di dalamnya adalah orang yang memang tidak ingin percaya kepada Allah sebab mereka tidak menyadari bahwa Yesus itu selamanya, di luar Dia tidak ada keselamatan sejati, juga tidak ada makna hidup yang sejati (BE 192).

Oleh karena pelayanan Injil adalah mewartakan kemuliaan Kristus, maka Paulus tidak menonjolkan dirinya. Perhatiannya bukan dipusatkan pada upaya untuk membuat orang mengaguminya, tapi pada kesetiaan melayani agar Kristus dinyatakan dengan terang. Tentu Ia berharap bahwa melalui pelayanannya orang dapat kembali berjumpa dengan terang Kristus sama seperti perjumpaannya di Damaskus. Untuk kita masing-masing, ada bagian yang Tuhan ingin kita lakukan dalam pelayanan itu.

Baiklah kita menerimanya sebagai anugerah. Walaupun dunia merencakan kefasikan terhadapmu (Yohanes 11), Allah akan melewatkan semuanya dari padamu (Keluaran 12), lakukan dengan hati yang murni hanya demi kemuliaan Injil Kristus makin terpancar, bukan demi alasan-alasan lain!



Beritakan Kabar Baik