Renungan Harian
Kamis, 10 Maret 2016

bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?
Kejadian 39:9

Yusuf adalah orang pilihan Tuhan yang hidup dalam kebenaran namun ia banyak menghadapi kesukaran. Mulai dari tidak disenangi oleh saudara-saudaranya, dijual oleh saudaranya sendiri, kemudian tinggal di Mesir di rumah Potifar. Mengenal pribadi Daud sebagai orang benar, dapat dipercaya, menjadi berkat juga bagi keluarganya (Kejadian 39:3-5) maka Potifar mempercayakan rumah dan atas segala miliknya kepada Yusuf. Disamping sebagai orang yang benar ternyata Yusuf juga memiliki paras yang elok (Kejadian 39:6) sehingga isteri tuannya membujuknya untuk melakukan hal yang terlarang.

Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apapun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.
Kejadian 39:6

Ada sebuah tulisan yang mengatakan bahwa tiga godaan yang sulit dihindari oleh pria dewasa yaitu: uang, jabatan/kuasa dan perempuan. Namun belajar dari pengalaman Yusuf dapat disimpulkan bahwa orang yang hidupnya bersandar kepada Tuhan, Ia akan memelihara langkah-langkahNya sehingga ia tidak sampai terjerumus dalam dosa.

Nas ini adalah jawaban Yusuf atas isteri Potifar, memang tuannya telah menyerahkan semua yang dimilikinya kepadanya bahkan kuasanya tidak lebih besar dari Yusuf, namun satu hal yang tidak pernah diserahkan kepadanya adalah isterinya.

Firman ini mengajarkan kepada kita sebagai anak-anak Tuhan hendaklah perilaku, perbuatan kita menjadi berkat bagi orang lain, berani mengatakan tidak bagi siapapun yang mengajak untuk melakukan kejahatan, jangan: mengambil yang bukan menjadi bagianmu. Ingin disertai Tuhan disegala jalanmu, hiduplah seturut dengan kehendak Tuhan, seperti Yusuf.



Beritakan Kabar Baik