Renungan Harian
Rabu, 9 Maret 2016

Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
Matius 16:18

Kita patut bersyukur karena saat ini banyak gedung gereja dibangun, mulai dari gereja yang besar dan megah sampai gereja sederhana yang ada di kampung-kampung atau pelosok. Setiap anggota jemaat adalah bait Roh Kudus (1 Korintus 6:19) yang setiap minggu mengaku iman percaya kepada Allah Bapak, Anak dan Roh Kudus seperti pengakuan Petrus. Kumpulan jemaat inilah yang dimaksud Tuhan sebagai ‘gerejaNya’.

Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
1 Korintus 6:19

Tuhan tidak mengingini rumah yang fana, yang hanya bertahan dalam kurun waktu tertentu, tetapi Dia ingin membangun rumah abadi, yang dibangun di atas fondasi yang kuat dan teguh, yang disediakan oleh Kristus sendiri sebagaimana dikatakanNya kepada Petrus: “… Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya.” Tuhan berkata Ia mendirikan ‘jemaatNya’ di atas batu karang. Ada pun yang diatas batu karang yang dimaksud adalah gambaran diriNya sendiri, yang disalibkan, mati lalu bangkit, kemudian naik ke sorga kembali kepada Allah Bapa. Jadi setiap ‘gereja’ didirikan oleh pengorbanan Kristus di kayu salib dengan cucuran darah. Tanpa dasar yang kuat ini ‘gereja’ sia-sia dan tak berarti sama sekali.

“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat” (1 Petrus 1:18-19).

Gedung gereja secara prinsip harus didirikan di atas “Batu Karang”. Bila didirikan di atas motivasi lain (agar “wah” atau mencari nama) maka tak beda dengan gedung-gedung biasa. Masih banyak orang percaya yang belum menyadari bahwa dirinya adalah anggota gereja dan memilih untuk menjalani pertumbuhannya secara pribadi dan terpisah dari orang-orang percaya lainnya. Gereja juga merupakan sidang yang dipimpin oleh Kristus yang mempedulikan kepentingan kotanya, tidak hanya dalam aspek rohani tetapi juga gereja dapat berperan dalam aspek sosial, ekonomi dan kesehatan. Gereja akan membawa dampak positif dan kehadirannya akan dirasakan dan diterima baik.



Beritakan Kabar Baik