Renungan Harian
Sabtu, 5 Maret 2016
Yesaya 49 ini ditulis sebagai nubuatan pengharapan kelepasan orang-orang Israel yang susah dan tertekan. Umat Israel merasa bahwa Tuhan telah meninggalkan mereka. Itulah tantangan kehidupan yang juga kita alami, bukan? Hidup ini memang penuh dengan tantangan. Namun, sebagai orang beriman, kita percaya Tuhan memberi kita kekuatan untuk menghadapi, mengarungi dan melewati tantangan tersebut. Karena itulah teks ini dapat kita maknai sebagai tantangan hidup dan penguatan Tuhan.
Kita percaya bahwa kita tidak akan berjalan sendirian. Tuhan pada waktunya akan bertindak. Tuhan pasti akan menguatkan kita sehingga berhasil melewati berbagai tantangan hidup ini. Boleh saja kita merasa terpenjara dalam hidup, terutama terpenjara oleh kuasa dan kungkungan dosa. Kepada orang-orang yang terkurung, Tuhan berseru: Keluarlah! Tuhan berkuasa mengeluarkanmu dari kuasa yang membuatmu terpenjara.
Mungkin juga kita merasa dunia ini gelap gulita tanpa terang, sehingga kitapun rasanya berjalan dalam gelap tanpa arah yang jelas. Kepada orang-orang yang ada di dalam gelap, Tuhan berfirman: Tampillah! Tuhan berkuasa membuat anak-anak Tuhan tampil bersinar. Kurungan maupun gelap tak dapat menghambat Tuhan menunjukkan kuasaNya. Bahkan di bagian ayat akhir disebutkan: sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundul pun tersedia rumput bagi mereka. Luar biasa. Terpujilah Tuhan.
Amin!