Renungan Harian
Minggu, 28 Februari 2016
KECAP DAN NIKMATILAH HIDANGAN TUHAN
Dalam kitab Yesaya 55:1-9, Allah melalui nabi Yesaya memanggil kembali bangsa Israel (umat pilihan). Dimana mereka sibuk mencari yang selama ini mereka pikir berguna bagi kehidupan, sampai menjauh dari kehendak Tuhan. Padahal Allah telah menyediakan segalanya bagi mereka.
Di dalam persekutuan dengan-Nya, umat dipenuhi dengan berkat yang melimpah. Yesaya ingin menyampaikan sebuah berita yang menyukakan umat Tuhan. Kondisi orang yang baru pulang dari pembuangan pastinya masih terlunta lunta dan mereka harus kembali beradaptasi dengan kondisi sekitar dan mulai mencari pekerjaan yang baru sebagai penghidupan mereka. Di tengah situasi seperti itu nats ini menyuarakan kesetiaan Allah terhadap umat Israel. Jika pada masa Musa, Allah memelihara umatNya keluar dari tanah Mesir dengan memberi manna dan telur puyuh. Pada jaman Yesaya pun, Tuhan juga memelihara umat-Nya bahkan sampai saat ini juga.
Panggilan Tuhan akan jamuan makan tersebut dimaksudkan sebagai panggilan kepada umatNya agar kembali kepada Tuhan dan mengecap serta menikmati hidangan atau sajian yang paling lezat dari Tuhan. Perjalanan hidup bangsa Israel hendaknya menjadi pelajaran berharga bagi kita. Ketika mereka mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh ada keamanan dan kemenangan. Namun, ketika mereka meninggalkan Tuhan, berkompromi dengan dosa, kekalahan demi kekalahan mereka alami.
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Amsal 3:5
Mencari Tuhan berarti menyadari keterbatasan dan ketidakberdayaan kita, lalu dengan penuh kerendahan hati memohon pertolonganNya. Mencari Tuhan juga berarti percaya dan mengandalkan Dia (Amsal 3:5), karena Dia adalah sumber pertolongan sejati. Dalam segala kehidupan yang kita lalui marilah kita datang kepada Tuhan supaya kita juga ikut mengecap dan menikmati hidangan Tuhan. Undangan untuk menikmati makanan dan minuman ditujukan bagi semua orang. Dia selalu punya jalan ajaib untuk
menolong kita.