Renungan Harian
Rabu, 24 Februari 2016
Ayat hari ini adalah satu ayat dari judul “memberi dengan sukacita membawa berkat” yaitu dari 2 Korintus 9:6-15. Kita bisa memberi karena kita sudah lebih dulu diberi. Bahkan keperluan dan kebutuhan kita lebih dulu dijadikan Allah baru kita manusia diciptakan (Kejadian 1:26,28,29).
Namun dalam perjalanan hidup kita sering kita melupakan bahwa Tuhan sudah lebih dulu menyediakan keperluan kita, bahkan kita mengeluh dalam memenuhi kebutuhan kita dengan pikiran apa yang akan kumakan besok, lusa dan seterusnya karena bersandar kepada pikiran kita sendiri. Itulah sebabnya Yesus mengingatkan dan mengajarkan kita agar kita berdoa, “berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya”. Ini jaminan yang pasti bagi makanan kita secukupnya, sekaligus mengingatkan kita bahwa Tuhanlah sumber dari segala sesuatu yang sempurna (Yakobus 1:17) sebagaimana kita dengar dalam doa penyerahan persembahan kita tiap minggu.
Namun yang jauh lebih penting kita sadari adalah keadaan rohani kita harus lebih dulu terpelihara sehingga roh kita, harus tersambung terus dengan Tuhan yang adalah juga Roh, karena kunci jawaban doa kita adalah pada keintiman kita dengan Tuhan. Pada saat kondisi inilah Tuhan melalui RohNya membuahkan dalam diri kita buah Roh untuk mengasihi sesama dimana kita diperlengkapi benih bahkan melipatgandakan dan menumbuhkan buah kebenaran.
Satu hal yang sangat penting kita jaga adalah pada saat kita sudah diberkati jangan sampai pemberian itu apalagi itu berupa harta melekat dalam hati atau pikiran kita menggantikan Tuhan Pemberi itu. Karena itu pemberian Tuhan harus kita pakai sesuai dengan kehendak Tuhan dalam diri kita terutama memberi dan menyalurkan berkat menjadi sifat hakiki kita sehingga kita akan mengalami “siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum (Amsal 11:25) dan 2 Korintus 9:6 orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga”.