Renungan Harian
Selasa, 16 Februari 2016

Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud.
Yesaya 55:3

Veni-Vidi-Vici (Latin: Aku datang, lihat/dengar dan menang!) adalah kalimat terkenal Jend. Julius Caesar tahun 47 SM, menggambarkan kemenangan mudah dan mutlak atas Pontus dalam pertempuran Zela. 550 tahun sebelumnya, kalimat yang sama mengalir dari hati Allah disampaikan nabi “Deutero Yesaya” (penulis kitab Yesaya 40 - Yesaya 55) di ujung keputus-asaan umat Israel setelah 70 tahun di pembuangan Babel. Demi kasih-Nya, Allah memulihkan dan membawa umat-Nya kembali ke Yerusalem, jauh melampaui janji Allah yang memberi dampak bagi semua bangsa (Yesaya 43:4; Yesaya 45:22; Yesaya 52:10; Yesaya 54:7-10).

Kasih setia dan janji Tuhan tetap berlaku sampai selamanya. Bagi siapa saja yang menginginkan kemenangan dalam pertempuran dan perjuangan hidupnya, datanglah kepada Tuhan, lihat dan dengarkanlah Dia. Tuhan sendiri akan memberikan kemenangan bagi kita demi menyatakan maksud rancangan-Nya. Yang perlu bagi kita adalah memahami dan yakin sepenuhnya, bahwa kita bukan kebetulan ada. Tuhan telah memilih kita untuk maksud dan kepentingan-Nya.

Karena itu, dalam medan perang yang diperintahkan-Nya, Tuhan sendiri memimpin di depan kita. Dia tidak akan membiarkan kita. Lebih dari janji-Nya kepada para bapa leluhur Israel - Abraham, Ishak dan Yakub, - pun Daud dan semua umat Perjanjian Lama, Allah telah memperkenalkan diri-Nya sebagai Immanuel: Allah menyertai kita sampai selama-lamanya. Bukan hanya untuk hidup di dunia, tetapi bahkan sampai kepada hidup kekal di dalam sorga.

Karena itu, bagi yang mengingini kemenangan dalam pertempuran dan perjuangan hidup, datanglah kepada Yesus, Sang Immanuel. Lihat dan dengarkanlah perintah-Nya. Kita akan dimenangkan-Nya untuk mampu memenangkan orang lain dalam perkaranya. Di dalam Yesus, kita lebih dari pemenang.



Beritakan Kabar Baik