Renungan Harian
Minggu, 14 Februari 2016

MINGGU INVOCAVIT
SYUKURI DAN PERSEMBAHKANLAH BUAH PEKERJAANMU
Ulangan 26:1-11

Sesuai dengan nama kitab Ulangan, kitab ini berisikan pengulangan akan perintah Tuhan bagi umat pilihanNya. Hal ini dimaksudkan agar perintah itu tetap lestari dan umatNya selalu hidup, bertumbuh dan berbuahkan iman serta ketaatan pada Tuhan meskipun kelak umat itu tinggal di tengah bangsa yang tidak seiman. Salah satu perintah Tuhan bagi mereka ialah: Harus membawa dan mempersembahkan hasil pertama dari bumi yang mereka kumpulkan. Persembahan sebagai ungkapan syukur atas pemeliharaan Tuhan, sebab itu harus dengan penuh rasa hormat, dan penuh kerendahan hati. Umat Tuhan harus menyadari bahwa tanah subur (“berlimpah susu dan madunya”) adalah anugrah Tuhan semata. Saat membawa persembahan hasil pertama, mereka harus mengingat perbuatan Tuhan di masa lalu (Ulangan 26:5-10). Dengan demikian, mereka selalu mengingat bagaimana Tuhan mengasihi mereka. Jadi, persembahan itu merupakan ungkapan rasa syukur atas kasih setia dan kebaikan Tuhan.

Sebagaimana umat Tuhan ketika itu, demikianlah perjalanan hidup kita saat ini ada dalam pemeliharaan Tuhan. Apa yang kita miliki sekarang, keluarga, tempat tinggal, pekerjaan dan segala sesuatu yang dapat kita nikmati, lakukan dan hidupi adalah bersumber dari Tuhan. Sebab itu patutlah kita tetap bersyukur kepada Tuhan, hidup baik, setia, hormat, taat dan beriman yang benar. Biarpun zaman dapat berubah, situasi bisa berbeda, kehidupan yang kita hadapi bisa berubah namun kesetiaan dan pemeliharaan Tuhan bagi umatNya tetap selamanya. Jika umat Tuhan memberikan persembahan sebagai ungkapan rasa syukur maka kitapun sebagai orang yang telah merasakan anugrah dan kebaikan Tuhan patutlah juga mempersembahkan buah pekerjaan kita kepada Tuhan.

Persembahan tak boleh dilakukan hanya sebagai ritual (upacara) atau rutinitas tanpa makna, tetapi harus disertai kesadaran bahwa semua yang kita miliki adalah pemberian Tuhan. Persembahan kita bukanlah hanya memberi harta atau materi, tetapi marilah kita mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Tuhan dan
untuk beribadah (Roma 12:1). Amin.

Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Roma 12:1


Beritakan Kabar Baik