Renungan Harian
Jumat, 12 Februari 2016
Kita lihat di sekitar kita, banyak orang dapat kekuasaan dengan usaha/tindakan yang tidak terpuji atau dengan menghalalkan segala cara. Selanjutnya, setelah duduk dalam posisi penguasa itu banyak tindakannya yang tidak terpuji, karena awalnya pun sudah tidak benar.
Hari ini firman Tuhan terdengar bahwa siapa yang menerima dan percaya akan Yesus, Anak Allah sebagai Terang, Juruselamat, kepada mereka akan diberi kuasa supaya menjadi anak-anak Allah. Kuasa itu pemberianNya, anugerahNya dan pemergunaannya juga pasti untuk kepentingan kerohanian orang percaya itu supaya menjadi anak-anak Allah dan tentu jadi kemuliaan nama sang pemberi.
Sobat, pemberian kuasa itu kepada hambaNya seperti Musa, sehingga dia mampu memimpin umat Tuhan lepas dari tangan raja Firaun yang penuh kuasa (Keluaran 6:1-13). Kuasa seperti itu juga yang membuat Stefanus berani menyampaikan khotbah mengenai perjalanan umat yang dipimpin Musa dan akhirnya dia harus menderita, dilempari dengan batu sampai mati (Kisah Para Rasul 7:35-42).
Satu hal yang pasti walau tubuh jasmani Stefanus lenyap karena kuasa Nama itu, namun Nama Tuhan dan kuasaNya tidak pernah lenyap sebab itulah buah, hasil dari menerima kuasaNya supaya menjadi anak-anak Allah. Dia mengasihi kita dan rindu kita menerimaNya (BE 200:5), Dia ingin supaya semua orang bersedia untuk menerima dan mempercayaiNya.