Renungan Harian
Selasa, 9 Februari 2016
Acap kita mendengar, juga mungkin berkata, “Cari makan!” Banyak orang percaya makanan harus dicari. Bekerja dimaksudkan untuk mendapatkan uang, dan uang untuk makan. Akhirnya orang-orang jadi mencari uang, bahkan dengan cara apa pun. Yang penting makan! Padahal Alkitab berulang kali mengatakan: Carilah Tuhan! Carilah wajah-Nya! Carilah kerajaan Allah! Carilah hidup! Carilah kebenaran! Carilah hikmat! Carilah pengertian! Carilah kepastian! Yang harus dicari adalah perkara-perkara rohani dan sorgawi, sesuatu nilai atau makna. Bukan barang, benda atau materi! Apakah manusia harus mencari makan atau uang untuk dapat hidup?
Firman Tuhan mengatakan bahwa Tuhan memberi makanan pada waktunya. Saat Tuhan membuka tangan-Nya, maka mereka yang diperkenankan Tuhan menjadi kenyang. Tuhanlah yang membuat kita mendapat makanan dan menjadi kenyang. Sebab Tuhanlah yang memberikan hidup. Sebaliknya, orang yang mencari makan atau uang, tidak akan kenyang dan bahkan justru meregang nyawa. Nyatanya tetap “kelaparan”, meski pun semua hal telah dimiliki. Jika demikian, manakah yang kita pilih: Makan/makanan dan uang, atau: kenyang (tidak lapar) dan hidup?
Tuhanlah yang membuat kita kenyang dan dapat menikmati hidup. Bukan uang atau makanan. Bukan berarti Tuhan tidak dapat memberikan uang atau makanan. Perhatikanlah, betapa banyaknya orang kaya raya yang memiliki segalanya, namun orang lain yang kenyang dan menikmatinya. Sementara ia sendiri cuma bisa “makan hati dan gigit jari” sambil menonton mereka menikmati makanan yang dihidangkannya di depan matanya.
Tuhan mau supaya kita kenyang dan dapat menikmati hidup. Bukan hanya menonton orang makan dan kenyang. Karena itu, carilah Tuhan dan nikmatilah (syukuri!) berkat-Nya!