Renungan Harian
Jumat, 5 Februari 2016
Banyak orang berpikir seorang guru atau orang terhormat tidak akan sembarangan bergaul, apalagi bergaul dengan orang yang
dianggap tidak baik. Orang Farisi tidak bisa menerima Yesus makan bersama-sama dengan pemungut cukai karena mereka tidak mengerti kedatangan Yesus, yang datang untuk menyelamatkan orang berdosa. Kepada Matius , Yesus mengatakan: Ikutlah Aku.
Barangkali Matius tidak pernah menduga, dirinya yang disisihkan dan dibenci oleh masyarakat, diterima dan dikasihi Yesus. Apapun status kondisi kita termasuk yang dibenci atau tidak disukai masyarakat, mungkin saja Yesus menemui kita dan mengasihi kita.
Saat ini banyak orang putus harapan berusaha dengan sekuat tenaga untuk berbuat kebajikan dengan harapan dibenarkan Tuhan, namun usaha itu percuma saja. Hari ini kesempatan supaya dibenarkan, dikasihi Yesus, hanya dengan belas kasihanNya kita dapat kesempatan itu. Kita berharga di mata Allah. Semua manusia dikasihi dan berharga di mata Tuhan, dan sudah dibayar oleh Tuhan Yesus (BE 174:3). Tanpa kita sadari Dia duduk bersama dengan kita, memanggil kita untuk tugas memberitakan kasihNya, mungkin seperti Kornelius (Kisah Para Rasul 10:1-8). Hati-hati, jangan sampai tergoda untuk murtad seperti umat Tuhan (Ulangan 9:6-14). Anugerah keselamatan bukan saja mengampuni kita tetapi juga menggerakkan kita menjadi saksi Kristus.