Renungan Harian
Selasa, 2 Februari 2016
Pernahkah kita sadari bahwa bumi yang kita tempati ini hanyalah sebuah planet yang sangat kecil dalam satu gugusan tata surya dari sekian banyak (tak terhingga!) gugusan tata surya yang disebut alam semesta raya? Semua benda itu memenuhi apa yang kita sebut langit. Jarak antara satu tata surya dengan tata surya lainnya mencapai jutaan bahkan milyaran tahun cahaya. Semua benda alam semesta raya itu bergerak, bahkan dengan kecepatan melebihi cahaya kilat. Namun semuanya tertata dalam gugusan masing-masing, tanpa berbenturan satu sama lain. Tidak ada yang statis. Sebab jika statis, otomatis akan lenyap ditelan langit dalam rotasi (putaran) gerak alam semesta. Itulah sistem tata surya di mana bumi yang kita tempati berada.
Demikianlah hasil temuan para ahli yang telah bersusah payah meneliti sebagian kecil dari karya ciptaan Tuhan. Betapa dahsyatnya kuasa Allah! Di dalam Alkitab disebutkan semuanya itu diciptakan dalam satu hari hanya dengan berfirman, “Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala …” (Kejadian 1:14).
Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
Kejadian 1:14
Sepatah kata dari Allah tidak pernah selesai diteliti dan diuraikan oleh semua orang para ahli hanya sekadar untuk memahami. Segala temuan yang telah diupayakan sepanjang usia dengan mengerahkan semua harta milik tanpa kenal lelah itu tidak lebih dari hanya seujung kuku jari belaka. Atas temuan itu mereka dipuja-puji.
Namun semua hal itu dengan sangat mudahnya pula dapat dilenyapkan Tuhan hanya dalam sekejap mata oleh karena murkaNya. Karena itu, firman Tuhan ini mengingatkan dan mengajak kita supaya tunduk dan sujud syukur menyembah hanya kepada Tuhan yang telah memberikan dan memelihara hidup kita. Amin!