Renungan Harian
Sabtu, 23 Januari 2016
Banyak hal yang membuat kita kuatir. Mulai dari jaminan ekonomi keluarga, progress studi, jodoh, masa depan, usaha, anak-anak dan lain-lain. Tentu sangat manusiawi bila orang kuatir dalam menjalani hidup ini. Namun, kuatir itu merasuki hati manusia di kala mereka cenderung mengandalkan kekuatan sendiri. Kekuatiran sedemikian akan membungkukkan orang. Dia tidak dapat berdiri dengan tegak berjalan mengarungi hidup. Dia menjadi tertekan. Jalannya menjadi tidak seimbang. Organ tubuh yang lain juga menjadi kurang berfungsi maksimal. Kuatir berlebihan membuat seseorang berbeban berat oleh karena kekuatirannya sendiri.
Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.
Amsal 23:18
Firman Tuhan jelas menjamin masa depan anak-anakNya yang setia bersandar dan berharap kepadaNya. “Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang” (Amsal 23:18). Maka firman Tuhan ini mengingatkan, dari pada kuatir, lebih bijak bila kita mengeluarkan perkataan-perkataan yang baik yang menggembirakan, memotivasi dan membangkitkan semangat mengarungi hidup yang berpengharapan bersama Tuhan. Kekuatiran itu juga merupakan jalan masuk bagi iblis untuk membebani dan menghancurkan hidup kita. Serahkan segala kuatirmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu (1 Petrus 5:7).
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
1 Petrus 5:7
Bunga bakung saja, tidak bekerja dan memintal, didandani Tuhan sedemikian rupa. Burung di udara, tidak menanam dan menuai, juga dipelihara Tuhan. Apalagi kita ciptaan yang paling mulia di antara segala ciptaan. Maka, seberat apapun cobaan yang menerpa hidup, tetaplah berserah kepada Tuhan yang berkuasa menolong dan memberkati kita. Janganlah menyerah kepada keadaan. Tetaplah bergembira di dalam Dia seraya optimis mengarungi hidup ini bersama Yesus Kristus, Tuhan kita. Amin!