Renungan Harian
Sabtu, 16 Januari 2016
Kitab Keluaran 20 ini terkenal sebagai Dekalog atau Dasa Titah yang diberikan Tuhan kepada umat Israel melalui Musa. Ada baiknya ke-sepuluh Titah ini kita baca dalam Keluaran 20:1-17 dan Ulangan 5:1-21. Dengan memahami Dekalog secara objektif, maka kita akan dituntun menggumulinya pula dengan sikap hati yang benar. Bagian pertama yakni titah kesatu hingga keempat adalah hukum yang mengatur hubungan umat dengan Allah. Sementara bagian kedua yakni titah kelima hingga kesepuluh, ialah hukum-hukum yang mengatur hubungan umat dengan sesama. Ayat ini khusus menegaskan tentang Hukum yang pertama yang menegaskan Monotheisme Tuhan, yang tidak dapat diduakan, tidak dapat dijadikan sebagai tuhan alternatif. Sebutan “Jangan ada padamu allah lain” di sini mensyaratkan adanya allah-allah palsu, buatan tangan manusia untuk disembah, termasuk kuasa-kuasa magis, takhyul, atau menghambakan diri kepada kemewahan, jabatan, uang, ilmu pengetahuan dan sebagainya.
Firman ini mengingatkan kita untuk tidak pernah tergoda menyandarkan diri, menaruh harapan atau bahkan bersembah sujud kepada ilah-ilah tersebut. Kita telah memiliki Allah di dalam Yesus Kristus, dan kita juga telah menjadi milik Allah yang hidup. Ilah-ilah zaman ini sering menawarkan diri untuk dipuji dan disembah. Namun, kita harus lebih taat dan lebih mengasihi Kristus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat kita. Dialah satu-satunya jalan, kebenaran dan hidup (Yohanes 3:16; Yohanes 4:16). Kita telah diselamatkan melalui dan oleh darahNya yang kudus. Kasih yang sejati itu menuntun kita untuk tetap setia kepadaNya dan tidak akan pernah menduakan Tuhan. Sekali kita memilih Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, tetaplah kita selamanya hanya percaya dan bersembah sujud kepada-Nya. Amin !